Sabtu, 03 Februari 2018

BEJAGAN NEGERI DIATAS AWAN

Negeri diatas awan sepertinya "WOW" banget gitu. Yach memang seperti itu adanya.
Singkatnya aku ingin sekedar cerita perjalanan yang tidak sengaja kulakukan saat musim hujan bulan Januari 2018. Lokasi yang kukunjungi tepatnya ada diwilayah Kabupaten Jepara yang notabene masih berada di wilayah Karisidenan Pati Jawa Tengah. Tepatnya berada di salah satu puncak gunung muria di dukuh Duplak desa Tempur kec Keling Kab Jepara.
Sebenarnya destinasi wisata yang ada di desa tempur banyak sekali antara lain candi angin yang lokasinya bersebelahan dengan bejagan, puncak songolikur yang merupakan puncak tertinggi gunung Muria.
namun disini kita akan bahas mengenai Bejagan.

Rute yang bisa diambil yang paling bagus jalannya adalah melalui desa Sirahan kec Cluwak Kab Pati karena jalannya beraspal mulus atau lewat desa Payak kec Cluwak Kab Pati akan tetapi sebagian jalan masih berupa batu belum beraspal sekitar 2-3 KM. Jarak tempuh dari desa Sirahan ke Tempur sekitar 13 KM dengan rute yang naik turun cukup lumayan, tetapi pemandangan dikiri dan kanan yang dihiasi tebing dan hutan yang masih alami sungguh sangat berkesan. Sebenarnya rute ini bisa ditempuh dengan membawa mobil tetapi ada beberapa ruas jalan yang sempit sehingga apabila berpapasan dengan mobil lain salah satu harus mundur mencari tepi yang luas untuk bersimpangan. Maka menurut saya yang paling enak adalah naik motor karena lebih bisa menikmati terpaan udara sejuk pegunungan yang bersih serta lebih leluasa untuk berkelana dijalan yang agak sempit tadi. Walaupun sebenarnya lalulintas kendaraan yang lewat relatif masih sepi.
Rute selanjutnya adalah dari desa Tempur ke dukuh Duplak yang jalurnya sudah beraspal tetapi medannya lebih menantang karena jalur sekitar 3 KM diwarnai dengan tanjakan dan turunan yang cukup curam sehingga sebelum berangkat dipastikan kondisi kendaraan harus prima. Di pintu gerbang dukuh Duplak kita akan disambut oleh petugas dari dukuh Duplak yang ramah dan simpatik yang akan memberikan arahan serta bimbingan tentang rute serta faktor keselamatan yang harus diperhatikan selama perjalanan. Biaya retribusinya pun cukup murah meriah hanya Rp 5.000 per orang ( Jan 2018 ). puncak Bejagan berjarak sekitar 1,6 KM dari ujung Dukuh Duplak yang ber rute jalan batu koral yang agak licin dan runcing. Dari sisni saya sarankan jangan pakai motor matic karena pengalaman saya waktu itu bawa motor matic agak susah untuk manuver terutama waktu jalan turunan yang cukup licin dan curam apalagi masih musim penghujan saat saya kesana. tapi secara garis besar masih cukup aman.
Sebenarnya waktu perjalanan naik saya cukup heran kok ada ember2x plastik dari tong yang berisi air dan gayung yang ditempatkan dibeberapa titik ruas jalan, saya heran untuk apa yaaa..? saya kira untuk minum ternak sapi atau kambing, eh taunya setelah dikasih penjelasan dari petugas desa Duplak waktu saya menulis di buku tamu bahwa khusus motor matic ataupun non matic pada umumnya disarankan untuk berhenti di lokasi2x yang sudah disediakan air tersebut untuk menyiram kampas cakram yang panas untuk menghindari terjadinya rem Blong. Dan nasihat itu saya lakukan yang ternyata rem yang tersiram langsung mengeluarkan asap dan ceeezzz ....
akan tetapi segala kesulitan akan terbayarkan oleh pemandangan yang menakjubkan dari puncak bukit Bejagan, Disana disediakan menara - menara pandang yang cukup banyak dan cukup menantang. Ada yang berada diatas pohon, diatas batu, di goa buatan dll. Pemandangan desa dibawah serta hamparan perkebunan kopi yang hijau sungguh indah. Jangan lupa untuk mencicipi nikmatnya kopi khas desa tempur yang legendaris.
Oke friend itulah sekedar cerita saya, silahkan kalo ingin mencoba kesana untuk refresh dan nyantai karena kita akan terlepas dari gadget dan segala kesibukan pekerjaan karena...ya sinyal HP lebih banyak hilang disana. Ada beberapa gambar yang saya sertakan, terima kasih.
jalan kedukuh Duplak

menara pandang diatas pohon tertutup kabut tebal

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar